Konsisten membentuk kebiasaan dengan atomic habits dan habitica


Sebenernya udah lama dengar sih tentang buku atomic habits. Waktu itu dipikiran yang pertama muncul sih kata aneh. Soalnya apa juga hubungannya, yang satu kata identik soal psikologi, dan satu kata lainnya identik soal fisika. Iya fisika, bagiku kata atom itu erat kaitannya dengan fisika.


Ngomong-ngomong fisika, malah jadi keinget waktu dulu UN SMA jadi minoritas. Soalnya sok-sokan pilih minat fisika dibanding biologi, dimana yang ngambil dikit banget, jadi ga ada yang bisa diajak kerjasama huhu.


Yaa.. jarak dari pertama denger sampai ke bener-bener baca cukup lama menurutku, 2 tahun kalo ga salah. Setelah selesai baca, ada beberapa hal yang menurutku menarik dan nempel di otak. Diantaranya seperti Empat tahap dalam kebiasaan dan Empat kaidah perubahan perilaku.


Kebiasaan merupakan sebuah perilaku yang dilakukan terus menerus. Dan dalam prosesnya terdapat tahapan yang selau dilalui secara berulah. Dalam buku atomic habits dijelaskan ada Empat tahap yang dilalui ketika melakukan kebiasaan, dan biasa disebut dengan lingkaran kebiasaan.


Empat tahap lingkaran kebiasaan ini urutannya adalah petunjuk, gairah, tanggapan, dan ganjaran/hasil. Dimana untuk mengendalikannya ada namanya Empat kaidah perubahan perilaku.



Empat kaidah perilaku bisa kita terapkan entah dalam menambah kebiasaan baik atau mengurangi kebiasaan buruk.

  1. Kaidah pertama (Petunjuk) : Menjadikannya Terlihat 

  2. Kaidah Kedua (Gairah) : Menjadikannya Menarik

  3. Kaidah Ketiga (Tanggapan) : Menjadikannya Mudah

  4. Kaidah Keempat (Ganjaran) : Menjadikannya Memuaskan


Penerapan kaidah perilaku untuk mengurangi kebiasaan buruk adalah dengan membalik maksudnya. Contohnya seperti yang kaidah menjadikannya terlihat diubah jadi menjadikannya tidak terlihat.


Secara teori memang terlihat sederhana sih, namun bagiku cukup berat dalam penerapannya. Seperti cara optimal untuk kaidah pertama itu seperti apa, lalu proses yang tepat bagaimana.


Setelah berulang kali mencoba, aku akhirnya cukup paham bagaimana konsep penerapan yang cocok buatku. Jadi begini, aku menggabungkan kaidah menjadikannya terlihat dan menjadikannya mudah menjadi satu kelompok pertimbangan. Lalu kaidah menjadikannya menarik dan menjadikannya memuaskan juga menjadi satu kelompok pertimbangan. 


Jadi waktu aku ingin memikirkan cara supaya petunjuk itu menjadi terlihat, aku juga memikirkan supaya petunjuk itu mudah digapai. Dan kemudian baru memikirkan tentang membuat petunjuk itu menarik bagiku, yaitu dengan menghubungkannya ke rasa puas setelah melakukannya.


Okee. Sekarang, kita menuju ke contoh bagimana aku menerapkannya.


Pertama, bagaimana aku menerapkan kaidah menjadikannya terlihat dan menjadikannya mudah. Hal itu aku coba di proses membentuk kebiasaan olahraga. Jadi aku memindahkan sepatu lari dari rak deket pintu rumah ke depan pintu kamar tidur. Tujuannya supaya terlihat jelas dan mudah buat pakenya. 


Soalnya ketika berada dirak sepatu, memang sepatu lari sebagai petunjuk itu terlihat, namun keinginan untuk mengambil dari rak sepatu itu terasa berat bagiku. Dan setelah dipindah, keterlihatan petunjuk itu menjadi semakin jelas. Serta usaha yang dibutuhkan untuk mengambil sepatu menjadi lebih sedikit.


Contoh kedua adalah tentang menjadikannya menarik dan memuaskan. Untuk kedua hal tersebut aku menggunakan bantuan dari aplikasi habitica. Jadi aplikasi habitica ini merupakan aplikasi pemantauan kebiasaan yang dikemas seperti game rpg. Dengan mempertimbangkan kegemaranku dengan unsur rpg dan petualangan, maka hal tersebut kurasa cocok.


Dari aplikasi habitica, aku memperoleh pikiran bahwa kebiasaan itu menarik karena ketika melakukannya experiencelku menjadi naik. Lalu untuk rasa puas, itu aku peroleh dari item-item yang diberikan ketika aku mencapai level tertentu.



Di habitica kita juga bisa ikut sebuah tantangan berhadiah. Jadi selama kita bisa konsisten terus maka kesempatan kita untuk memperoleh hadiah itu semakin besar.


Kurasa sudah sebulan aku memakai aplikasi habitica ini. Ya…. kalau dilihat levelnya aku masih termasuk cupu.